Parameter “Pandai” Berbahasa Inggris

Apa yang seharusnya kita jadikan patokan, tolok ukur, atau parameter kepandaian berbahasa Inggris? Sudah benarkah parameter yang ditetapkan guru atas anjuran kurikulum kita? Berikut ini parameter pandai berbahasa Inggris versi Dosen English.

Jika teman-teman cukup jeli, maka teman-teman sekalian tentunya bisa menebak bahwa selama ini institusi kita menggunakan tolok ukur ata parameter “menjawab soal” dalam menentukan kepandaian kita dalam berbahasa Inggris.

Dosen English adalah salah satu dari mereka yang menolak penerapan parameter tersebut. Demikian halnya karena parameter “menjawab soal” terkesan kurang efektif dan sekaligus kurang objektif.

Jika kita berangkat dari tujuan berbahasa sebagai alat komunikasi, maka kemampuan atau kejelian dalam menjawab soal-soal bahasa Inggris tidak mengerucut pada kesimpulan bahwa orang tersebut pandai berbahasa Inggris melainkan hanya pandai menjawab soal-soal bahasa Inggris saja.

Parameter kepandaian berbahasa tidak dapat semata-mata diukur dari menjawab soal saja. Jika bahasa adalah alat komunikasi, maka apakah menjawab soal-soal tentang bahasa berarti pandai atau mahir menggunakan bahasa tersebut?

TOEFL vs IELTS

Akhir-akhir ini, ramai dibicarakan tentang esensi TOEFL yang hanya fokus pada kemampuan reseptif (receptive skills) saja - yakni reading dan listening. Anomali tersebut membuat banyak institusi yang berpindah dari TOEFL ke IELTS yang dipandang jauh lebih objektif dibanting TOEFL.

Hal tersebut benar adanya mengingat dalam IELTS, terdapat tes menulis dan berbicara. Adanya dua hal tersebut membuat tes bahasa Inggris mendekati definisi dan esensi bahasa - yakni sebagai alat komunikasi.

Jika teman-teman ingin objektif dalam mengukur kemampuan bahasa Inggris teman-teman sekalian, maka Dosen English sarankan untuk mengambil tes IELTS. Disitu, akan terlihat jelas kemampuan produksi bahasa Inggris teman-teman sehingga terlihat jelas pada aspek mana teman-teman telah mahir dan pada aspek mana teman-teman masih lemah atau kurang.

Menggunakan IELTS sebagai tolok ukur sangat dianjurkan. Semoga kedepannya, institusi kita dapat mempertimbangkan untuk menerapkan IELTS sebagai parameter utama dalam tes kemampuan bahasa Inggris.

Satu hal yang membuat IELTS sulit untuk diadopsi adalah dari segi biayanya yang relatif mahal mengingat penguji (examiner) IELTS haruslah dari kalangan native speaker of English yang tentunya harus dibayar mahal. Namun dari objektifitas serta efektifitas tes, IELTS berada jauh diatas TOEFL.