Bahasa Inggris Tidaklah Sulit. Apa Buktinya?

Berikut ini dibahas tentang sebab-sebab umum yang membuat bahasa Inggris menjadi "terasa" sulit dipelajari. Poin-poin berikut merupakan hasil dari wawancara Dosen English dalam beberapa kelas mahasiswa. Disajikan pula sanggahan atau bantahan atas poin-poin yang menjadi kendala mempelajari dan menguasai bahasa Inggris. Selamat menikmati!

Kendala

Berikut ini beberapa kendala yang membuat bahasa Inggris sulit. Poin-poin berikut ini merupakan 3 teratas dari suara para mahasiswa Dosen English.

Tata Bahasa

Kebanyakan pelajar bahasa Inggris menganggap bahasa Inggris sulit adalah karena struktur atau tata bahasanya yang terlalu rumit dipelajari.

Mengenai poin ini, Dosen English ingin menegaskan bahwa secara objektif, sulit tidaknya sesuatu tergantung bagaimana kita mempersepsi. Oleh karena itu, tata bahasa apapun didunia ini bisa menjadi sulit dan bisa pula menjadi sangat mudah dipelajari - tergantung bagaimana kita mempersepsinya.

Tata bahasa Inggris, sejak zaman dulu hingga zaman teknologi canggih seperti sekarang ini, belum pernah mengalami perubahan. Jikapun ada, tentu hanya sebagian saja - tidak akan mengubah keseluruhan aturan. Berbeda halnya dengan teknologi, misalnya komputer dan gawai - yang setiap tahun dapat mengalami beberapa perubahan.

Sebenarnya, tata bahasa Inggris tidaklah sesulit yang teman-teman bayangkan. Ketidak-mampuan teman-teman memahaminya mungkin disebabkan oleh cara mengajar guru/dosen teman-teman yang tidak sesuai dengan gaya belajar teman-teman. Kuncinya, kenalilah gaya belajar anda sendiri. Semakin anda mampu mengenal diri anda, maka akan semakin cepat pula proses belajar yang anda lewati.

Kendala utama pelajar kita adalah ingin sempurna. Mereka tidak akan berbicara kecuali mereka telah yakin bahwa karya mereka telah sempurna. Ini adalah hal yang keliru dan fatal. Mereka ingin langsung bisa dan mahir tanpa mau mengikuti proses belajar yang melelahkan. 

Jika benar kesempurnaan berbahasa adalah target utama, maka tentu pengetahuan tentang tata bahasa Indonesia mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Faktanya, bahasa Indonesia kita semua masih sangat kurang. Padahal, kita semua pernah bersumpah untuk “menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

Apakah teman-teman ingin menguji pengetahuan tata bahasa Indonesia teman-teman?

Coba teman-teman jelaskan! Mengapa kata kerja makan hanya dapat berubah menjadi “memakan” dan tidak bisa menjadi “memakani”? Lantas mengapa kata kerja duduk dapat menjadi “menduduki” dan tidak bisa menjadi “menduduk”?

Jika teman-teman tidak bisa menjawabnya, maka berjanjilah untuk sedikit melonggarkan standar tentang tata bahasa Inggris.

Pelafalan

Pelafalan bahasa yang asing dan jauh berbeda dengan bahasa kita memang membutuhkan sedikit (mungkin juga banyak) penyesuaian. Lidah kita yang telah terbiasa dengan pelafalan kata dalam bahasa tertentu benar tidak mudah untuk melafalkan bahasa baru. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa fasih dalam hal pelafalan mustahil dilakukan. 

Mengenai poin ini, teori Psycholinguistics memang menyatakan bahwa organ-organ yang bekerja ketika manusia berbicara berpengaruh terhadap kemampuan pelafalan seseorang (ada dalam buku yang berjudul The Mind and Brain). Selain itu, terdapat pula istila fossilization atau fosilisasi yang menjelaskan bahwa ada masa seseorang tidak dapat lagi mengubah “kebiasaan menggerakkan lidahnya” untuk berbicara bahasa baru. Ibaratnya, lidah dan organ berbicara lainnya telah ‘memfosil’.

Mengenai hal tersebut, memang tidak bisa dipaksakan lagi karena hal ini terjadi secara alami. Namun, hal ini tidak berarti orang yang telah mengalami ‘fossilization’ tidak dapat lagi berbahasa Inggris mengingat untuk berbahasa Inggris, kita semua tidak perlu menjadi orang Inggris atau Amerika, bukan begitu?!

Perlu teman-teman ketahui dan ingat kembali bahwa bahasa diciptakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Sepanjang pembicara dan pendengar dapat saling memahami bahasa lisan satu sama lain, maka tujuan komunikasi telah dapat dikatakan berhasil.

Penulisan

Masalah penulisan yang berbeda dengan pelafalan juga turut dilontarkan sebagai alasan bahasa Inggris sulit dipelajari oleh beberapa mahasiswa. Mengenai hal ini, jelas ini hanya akal-akalan saja untuk ‘menghalalkan’ malas belajar.

Untuk mahir dalam penulisan yang beda tulisan beda penyebutan atau pelafalan, tidak ada solusi lain selain legih giat belajar dan menerima input-input bahasa Inggris. Saat ini, telah banyak artikel online yang tersedia di internet. Selain itu, video-video dari Youtube dengan subtitle juga dapat dimanfaatkan untuk mencocokkan pelafalan kata dengan penulisan.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, terlihat jelas bahwa hambatan atau kendala utama mengapa bahasa Inggris dianggap sulit adalah bukan karena bahasa Inggrisnya, melainkan karena faktor psikologis pelajar bahasa Inggris itu sendiri yang membatasi dirinya untuk menguasai bahasa Inggris.

Dalam dunia hypnosis, terdapat istilah mental block - yakni keadaan dimana seseorang membatasi diri serta kemampuannya seperti mencap atau melabeli dirinya dengan sifat ‘tidak bisa’, ‘tidak mampu’, dan sejenisnya. Misalnya “kalau bahasa Inggris, mau belajar bagaimanapun, saya tidak akan bisa”.

Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa orang yang “bermasalah” secara internal (psikologis) akan benar-benar tidak bisa - sesuai dengan bagaimana ia mempersepsi kemampuannya sendiri. Berbeda dengan orang yang “bermasalah” secara eksternal - seperti tidak memiliki buku dan lain sebagainya yang masih memiliki potensi besar untuk berkembang sepanjang ia mau.